SURVEY HIV/AIDS DAN IMS

19 Januari 2010

SURVEY HIV/AIDS DAN IMS

HASIL SURVEY YANG DITERIMA DARI KAUM MUDA?

Sangat sedikit kaum muda yang mamiliki pengetahuan tentang IMS (Infeksi Menular Seksual)

Termasuk HIV/AIDS padahal pengetahuan tersebut dibutuhkan untuk terhindar dari risiko penularan dan tidak diskriminatif kepada penderita  AIDS.

Saat ini diperkirakan sekitar 130 ribu penduduk Indonesia terjangkit virus HIV/AIDS yang tercatat memperlihatkan bahwa sebagian besar kasus terjadi pada usia produktif 7% dari kasus adalah mereka yang berusia 15-19 tahun dan 51% berusia 20-29 tahun (depkes (Departemen Kesehatan)2004 profil kesehatan Reproduksi Indonesia 2003).

Pengetahuan yang memadai dan benar tentang penyakit dapat ikut mencegah memakai banyaknya remaja yang terkena HIV/AIDS.

PARA PENDUDUK YANG TIDAK MENGETAHUI HIV/AIDS

Walaupun survey Kesehatan Remaja Indonesia (SKRRI) 2002-2003 mencatat bahwa 8 dari 10 penduduk berusia 15 s/d 24 tahun belum menikah yang mengetahui secara spesifik satu cara untuk menghindari atua mencegah penularan penyakit ini.

Sedangkan penduduk berusia 15 s/d 24 tahun belum menikah yang mengetahui lebih satu cara untuk menghindari HIV/AIDS hanya satu diantara 10 orang

Rendahnya pengetahuan penduduk berusia 15 s/d 24 tahun belum menikah tentang HIV/AIDS juga dapat dilihat dari kenyataan bahwa hanya satu diantara 10 orang yang mengatakan orang yang terlihat sehat dapat saja mengidap virus HIV. Demikaian pula hanya 3 dari 10 penduduk berusia 15 s/d 24 tahun yang belum menikah mengetahui tentang tes darah  HIV/AIDS dan tempat mendapatkan tes darah HIV/AIDS.

Perempuan berusia 15 s/d 24 tahun belum menikah baik didaerah perkotaan maupun didaerah pedesaan yang pernah mendengar HIV/AIDS relative lebih tinggi dari laki-laki.

Namun pengetahuan perempuan berusia 15 s/d 24 tahun belum menikah tantang cara menghindari HIV/AIDS lebih rendah dari pada laki-laki berusia 15 s/d 24 tahun yang belum menikah yang mengetahui cara untuk mencegah penularan HIV/AIDS lebih renda persentase dibandingkan dengan penduduk berusia 20-24 tahun yang belum menikah.

PENGETAHUAN ASPEK SOSIAL DARI HIV/AIDS OLEH PARA PENDUDUK

Empat dari 10 penduduk yang berusia 15 s/d 24 tahun belum menikah mengatakan bahme mereka akan merahasiakan jika ada anggota keluarga yang mengidap HIV/AIDS. Delapan diantara 10 penduduk berusia 15-24 tahun belum menikah mengatakan bahwa mereka bersedia merawat anggota keluarga yang terkena HIV/AIDS. Semakin tinggi pendidikan maka semakin tinggi persentase penduduk berusia 15 s/d 24 tahun belum menikah yang mengatakan bersedia untuk merawat anggota keluarga yang mengidap HIV/AIDS.Perhatian perlu diberikan kepada penduduk berusia 15 s/d 24 tahun belum menikah yang tinggal didaerah pedesaan dan penduduk berusia 15 s/d 24 tahun belum menikah dan tidak sekolah bahkan tidak tamat SD karena persentase yang menyatakan bersedia untuk merawat anggota keluarga yang terkena HIV/AIDS masih rendah.

PENGETAHUAN TENTANG INFEKSI MENULAR SEKSUAL (IMS) YANG TIDAK DIKETAHUI OLEH MASYARAKAT DAN PENYAKIT YANG DITIMBULKAN OLEH HUBUNGAN SEKS

Hanya 3 dari 10 orang perempuan berusia 15 s/d 24 tahun belum menikah dan 4 dari 10 laki-laki berusia 15 s/d 24 tahun di Indonesia yang mengetahui tentang Infeksi Menular Seksual. Diantara 3 perempuan 15s/d 24 tahun belum menikah yang mengetahui IMS tersebut hanya 2 yang dapat menyebutkan secara spesifik gajala satu atau lebih IMS.

Berikut ini adalah penyakit yang ditimbulkan dan diakibatkan oleh hubungan seks yang tidak sehat dan maaf kami tidak dapat menampilkan gambar dari penyakit tersebut.

·       Gonore (GO) atau kencing nanah

·       Sifilis (Raja Singa)

·       Changroid/Sankroid (Limfogranuloma vanereum unilteral)

·       Changroid/Sankroid (Ulkus Molle/koreng)

·       Herpes Genital

·       Klamidia

·       Condiloma Akuminata

Blog ini bukan hanya dikembangkan oleh “Kami”, namun Blog ini dikembangkan oleh “Kita”. Dan Kami berharap ini bukan hanya milik Kami, namun milik Kita.
yang hanya mencoba untuk membagi ilmu. Ilmu itu mahal harganya apabila dibeli, namun ilmu tidak akan mahal jika Kita mau saling berbagi ilmu. Akan tetapi bukan berarti ilmu yang murah hasil berbagi tidak akan ada faedahnya, karena faedah ilmu bukan ditentukan oleh harganya. Oleh karena itu sampaikanlah ilmu yang dimiliki jika memang tidak merusak dan akan memberi manfaat bagi orang lain!

# Thanks#

#and#

#Say No To Sax#

Bahayanya Narkoba

16 Januari 2010

#NARKOBA#

APA ITU NARKOBA?

Narokoba (singkatan dari Narkotika,psikotropika,dan bahan adiktif berbaahaay lainnya)adalah bahan atau zat yang jika di masukkan dalam tubuh manusia, baik secara oral atau di minum,di hirup, maupun disuntikan dapat mengubah pikiran,hati atau perasaan, dan perilaku seseorang. Selain itu juga, narkoba dapat menimbulkan katergantungan (adiksi)fisik dan psikologi.

Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman aatuaa bukan tanaman, baik sintetis maupun semi sintetis yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran. Hilangnya rasa nyeri dan dapat menimbulkan ketergantungan

( undang-undang No.22 tahun 1997).Yang termasuk jenis naarkotika antara lain :

v    Tanaman papaver,opium mentah,opium masak (candu,jicing,jocingko),opium obat,morfin,kokaina,ekgonina,tanaman ganja,dan dammar ganja.

v    Garam-garam dan turunan-turunan dari morfin dan kokaina,serta campuran-campuran dan sediaan-sediaan yang mengandung bahan tersebut diatas.

Psikotropika adalah zat atua obat,baik alamiah maupun sintetis bukan narkoba yang berkhsiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan

Perubahan pada aktivitas mental dan perilaku ( undang-undang No.5 tahun 1997 ). Zat yang termasuk Psikotropika antara lain :

v    Sedatin(PilBK),Rohypnol,Magadon,Valium,Mandarx,Amfatamine,Fensiklidin,Metakualon,

Metifenidat,Fenobarbital,Flunitrazapam,Ekstasi,Shabu-shabu,LSD,Dsb

Bahan adiktif berbahay lainnya adalah bahan-bahan alamiah,semi sintetis maupunsintetis yang dapat dipakai sebagai pengganti morfin atau kokaina yang dapat menggangu system syara,seperti ;

v    Alkohol yang mengandung ethyl etanol,inhalen atau sniffing ( bahan pelarut ) berupa zat organik ( karbon ) yang menghasilkan efek yang sama denagn yang dihasilkan oleh minuman yang beralkohol atau obat anaestetik jika aromanya dihisap. Contohnya seperti : Lem atau perekat,acetone,ether Dsb.

Jenis Narkoba Menurut Efeknya

Dari efeknya, narkoba bisa dibedakan menjadi 3(tiga) antara lain        :

v    Depresan,yaitu menekan sistem-sistem syaraf pusat dan mengurangi aktifitas fungsional tubuh sehingga pemakai tenang. Bahkan bisa membuat pemakai tidur dan tak sadarkan diri. Bila kelebihan dosis bisa mengakibatkan kematian. Jenis narkoba depresen antara lain opioda, dan berbagai turunannya seperti morphin dan heroin. Contoh yang populer sekarang putaw.

v    Stimulan, merangsang fungsi tubuh dan meningkatkan kegairahan serta kesadaran. Jenis Stimulan antara lain : kafein,kokain, Aphetamin. Contoh yang sekarang sering dipakai adalah shabu-shabu dan Ekstasi.

v    Halusinogen, efek utamanya adalah mengubah daya persepsi atau mengakibatkan halusinasi. Halusinogen kebanyakan berasal dari tanaman seperti : mascaline, dari kaktus dan psilocybin dari jamur-jamuran. Selain itu ada juga yang diramu di laboratorium seperti LSD, yang paling banyak dipakai adalah Marijuana atau Ganja.

PENYALAH GUNAAN NARKOBA

Kebanyakan zat dalam narkoba sebenarnya digunakan untuk pengobatan dan penelitian. Tetapi, karena berbagai alas an mulai dari keinginan untuk coba-coba, ikut trand atau gaya, lambing status sosial, ingin melupakan persoalan dsb. Maka narkoba kemudian disalah gunakan. Penggunaan terus menerus dan berlanjut menyebabkan ketergantungan atau dependensi, di sebut juga kecanduan.

Tingkatan penyalahgunaan biasanya sebagai berikut :

v    Coba-coba,

v    Senang-senang,

v    Mengunakan pada saat atau keadaan tertentu,

v    Penyalahgunaan, dan

v    Ketergantungan

Dampak Penyalahgunaan Narkoba

Bila narkoba digunakan terus menerus atau melebihi takaran yang telah ditentukan akan mengakibatkan ketergantungan. Kecanduan inilah yang akan mengakibatkan gangguan fisik dan psikologis, karena terjadinya kerusakan pada Sistem Syaraf Pusat (SSP) dan organ-organ tubuh seperti jantung,paru-paru, hati, dan ginjal.

Dampak penyalahgunaan narkoba pada seseorang sangat tergantung pada jenis narkoba yang dipakai, kepribadian pemakai dan situasi atau kondisi pemakai. Secara umum, dampak kecanduan narkoba dapat terlihat pada fisik,psikis maupun seseorang.

Dampak Fisik :

v    Gangguan pada sistem syaraf (Neurologis) seperti kejang-kejang,halusinasi,ganguan kesadaran,kerusakan syaraf tepi.

v    Gangguan pada jantung dan pembuluh darah (Kardiovaskuler) seperti infeksi akut otot jantung, gangguan peredaran darah.

v    Gangguan pada kulit (Dermotologis) seperti: penanahan (Aloses), Alergi, Eksim.

v    Gangguan pada paru-paru (Pulmoner) seperti: penekanan fungsi pernapasan,kesukaran bernafas, pengerasan jaringan paru-paru.

v    Sering sakit kepala. Mual-mual dan muntah, murus-murus suhu tubuh meningkat, pengecilan hati dan sulit tidur.

v    Dampak terhadap kesehatan reproduksi adalah gangguan pada endokrin, seperti: penurunan fungsi hormon reproduksi (Ekstrogen, Proyesteron, Testosteron), serta gangguan pada fungsi seksual.

v    Dampak terhadap kesehatan reproduksipada remaja perempuan antara lain perubahan periode menstruasi, ketidakteraturan menstruasi,dan amenorhoe (tidak haid)

v    Bagi pengguna narkoba melalui jarum suntik, khususnya pemakai jarum suntik secara bergantian, resikonya adalah tertular penyakit seperti : Hepatitis B,C, dan HIV yang hingga saat ini belum ada obatnya.

v    Penyalahgunaan Narkoba dapat berakibat fatal ketika terjadi over dosis yaitu konsumsi narkoba berlebihan. Over dosis dapat menyebabkan kematian.

Dampak Psikis :

v    Lamban kerja, ceroboh kerja, sering tegang dan gelisah.

v    Hilang kepercayaan diri,apatis, pengkhayal, penuh curiga.

v    Agitatif, menjadi ganas dan tingkah laku brutal.

v    Sulit berkonsentrasi, perasaan kesan dan tertekan.

v    Cendrung menyakiti diri, perasaan tidak aman, bahkan bunuh diri.

Dampak sosial :

v    Gangguan mental, anti-sosial dan asusila, dikucilkan oleh lingkungan

v    Merepotkan dan menjadi baban keluarga

v    Pendidikan menjadi terganggu, masa depan suram

Dampak fisik,psikis, dan sosial berhubungan erat. Ketergantungan fisik akan mengakibatkan rasa sakit yang luar biasa (sakaw) bila terjadi putus obat (tidak mengkonsumsi obat pada waktunnya) dan dorongan psikoligis berupa keinginan sangat kuat untuk mengkonsumsi (bahasa gaulnya sugest). Gejala fisik dan psikologis ini juga berkaitan dengan gejala sosial seperti dorongan untuk membohongi orang tua, mencuri, pemarah, manipulative dsb.

Bahaya Bagi Remaja

Masa remaja merupakan suatu fase perkembangan antara anak-anak dan masa dewasa. Perkembangan seseorang dalam masa anak-anak dan remaja akan membentuk perkembangan  diri orang tersebut di masa dewasa. Karena itulah bila masa anak-anak dan remaja rusak karena narkoba, maka suram atau bahkan hancurlah masa depannya.

Pada masa remaja,justru keinginan untuk mencoba-coba,mengikuti trand dan gaya hidup, serta bersenang-senang besar sekali. Walaupun semua kecendrungan itu wajar-wajar saja,tetapi hal itu bisa juga memudahkan remaja untuk  terdorong penyalahgunaan narkoba. Data menunjukkan bahwa jumlah pengguna narkoba paling banyak adalah kolompok usia remaja.

Masalah menjadi lebih gawat lagi bila karena pengguna narkoba, para remaja tertular dan menularkan HIV/AIDS dikalangan remaja. Hal ini telah terbukti dari pemakai narkoba  melalui jarum suntik secara bergantian. Bangsa ini akan kehilangan remaja yang sangat banyak akibat penyalahgunaan narkoba dan merbaknya HIV/AIDS. Kehilangan remaja sama dengan kehilangan SDM bagi bangsa.

“Upaya Pencegahan & Yang Harus Kita Lakukan Untuk Mereka”

Banyak yang masih bisa dilakukan untuk mencegah remaja menyalahgunakan narkoba dan membantu remaja yang sudah terjerumus penyalahgunaan narkoba. Dengan cara intervansi, ada tiga tingkat Intervansi, yaitu:

v    Primier, sebelum penyalahgunaan terjadi, biasanya dalam bentuk pendidikan, penyebaran informasi mengenai bahaya narkoba, pendekatan melalui keluarga dan lainnya. Instansi pemerintah seperti halnya BKKBN, lebih banyak berperan dalam tahap intervensi ini. Kegiatan dilakukan  seputar informasi melalui barbagai bentuk materi KIE yang ditunjukkan kepada remaja langsung dan remaja.

v    Skunder, pada saat penggunaan sudah terjadidan diperlukan upaya penyembuhan (treatment). Fase ini meliputi: fase penerimaan awal (initialintake) antara 1-3 hari dengan melakukan pemeriksaan fisik dan mental, dan fase detoksifikasi dan terapi komplikasi medic, antara 1-3 minggu untuk melakukan pengurangan ketergantungan  bahan-bahan adiktif secara bertahap.

v    Tertier, yaitu upaya untuk merehabilitasi mereka yang sudah memakai dan dalam proses penyembuhan. Tahap ini biasanya terdiri atas fase stabilisasi, antara 3-12 bulan. Untuk mempersiapkan pengguna kembali kemasyarakat, dan fase sosialisasi dalam masyarakat, agar mantan penyalahguna narkoba mampu mengembangkan kehidupan yang bermakna dimasyatakat. Tahap ini biasanya berupa kegiatan konseling, membuat kelompok-kelompok dukungan, mengembangkan kegiatan alternative, dan lain-lain.